LAWATAN MENTERI PERHUBUNGAN KE KOREA SELATAN BAHAS LRT BALI

Selasa, 9 Januari 2024, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta jajaran melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Sangwoo Park, CEO Korea National Railway (KNR) Hanyoung Kim dan CEO Korea Exim Bank Hee-Seung Yoon. Lawatan ini bertujuan untuk membahas upaya penyelesaian studi kelayakan dan pembiayaan pembangunan LRT di Bali[1].

Sebagaimana diketahui studi kelayakan LRT Bali dilakukan oleh Korea National Railways dengan pembiayaan berbentuk grant dari Korea Exim Bank. Proses pembuatan FS sendiri sudah dimulai sejak Januari 2023 dan ditargetkan selesai pada April 2024. Menhub berharap bahwa dengan kreadibilitas dan pengalaman yang dimiliki oleh Korea National Railway (KNR) sebagai pembuat FS, diharapkan FS yang ada dapat diselesaikan tepat waktu.

Pra FS LRT Bali

Rencana pembangunan infrastruktur kereta api Bali yakni Pra FS sudah dimulai pada tahun 2021 PRA FS yang juga melibatkan  Korea National Railway ini mengusung rencana pembangunan LRT rute Bandara Ngurah Rai – Seminyak sepanjang 9,46 km. hasil kajian pra FS tersebut membagi rencana pembangunan LRT menjadi dua fase yakni; Fase 1-A rute Bandara – Stasiun Central Park sepanjang 5,3 KM dan Fase 1-B rute Stasiun Central Park-Seminyak sepanjang 4,16 km. untuk FS tahun 2023, fokus pengerjaan berada pada tahap 1 yakni rute Bandara – Stasiun Central Park

[1] https://www.msn.com/id-id/berita/other/proyek-lrt-bali-menhub-budi-karya-bahas-skema-kpbu-di-korsel/ar-AA1mKuYT


26 April 2024 |