LBandar Udara Internasional Dhoho Kediri, adalah bandar udara pertama yang dibangun dengan pembiayaan swasta murni atau skema KPBU Unsolicited. Pembangunan bandara yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ini sudah diinisiasi sejak tahun 2016[1] . PT Surya Dhoho Investama (SDHI) yakni anak perusahaan terafiliasi milik GRMM, adalah perusahaan yang saat ini berperan sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) Bandar udara terminal Dhoho Kediri.
Pembangunan bandara terdiri dari 3 tahapan. Pada tahap awal, Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri direncanakan dibangun seluas 13,558 m2 dari luas lahan 400 Ha. Panjang landasan pacu Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri sepanjang 3300 meter, memungkinkan jenis pesawat besar seperti Boeing 747,777, dan 787 serta Airbus 330, 340, 350 untuk lepas landas di Bandara ini[2]. Nantinya, bandara ini akan difungsikan sebagai bandara khusus embarkasi haji[3] untuk kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Adapun pengembangan pada tahap II nantinya dapat menampung 4,5 Juta penumpang pertahun, dan tahap III dengan 10 juta penumpang pertahun
Perkiraan total nilai investasi pembangunan Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri senilai 10,8 T[4]. dalam pengoperasian Bandara PT SDHI telah melakukan perjanjian kerjasama operasi dengan PT angkasa pura I. dilansir dari berbagai sumber, bandara ini sedang mendekati penyelesaian dan akan mulai beroperasi Oktober 2023.
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Kediri
[2] https://www.kompasiana.com/kokpit/640b587f4addee6b3b39ece2/menantikan-beroperasinya-bandara-dhoho-kediri
[3] https://regional.kompas.com/read/2018/05/29/14442391/pembangunan-bandara-kediri-sampai-pada-tahap-finalisasi-desain
[4] https://www.cnbcindonesia.com/news/20220913083707-4-371553/bandara-kediri-ini-dibangun-konglomerat-bakal-layani-umrah