Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pada senin 20 Mei 2024, meresmikan Sekretariat G20 Global Blended Finance Alliance (GBFA) for Global South Collaboration. GBFA sendiri menurut Luhut berfungsi untuk mendorong kesejahteraan bersama dan menjembatani antara pendanaan dan program-program perubahan iklim. Dalam keterangan persnya, Luhut Menyampaikan “GBFA akan memobilisasi pendanaan campuran sebagai alat strategis untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk tujuan-tujuan iklim dan SDG, dengan mengembangkan dan mereplikasi proyek pendanaan campuran secara efektif untuk menghasilkan kolaborasi multipihak yang kuat, dengan pendekatan yang dipimpin oleh south-south cooperation,”[1]
Adapun kantor kesektariatan GBFA yang diresmikan oleh Luhut terletak di Kawasan Ekonomi Sanur. Sebagai informasi dalam agenda peresmian tersebut, hadir pula Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri langka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere. Kemudian Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.
Terdapat sebanyak 17 menteri atau pejabat setingkat Menteri yang juga hadir dari berbagai negara seperti Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Kongo, Mesir, Prancis, Kenya, Palestina, Filipina, Saudi Arabia, Senegal, Singapura, Tanzania, Timor-Leste, Tunisia, Persatuan Emirat Arab, dan Uzbekistan. Kemudian, hadir pula delegasi negara Brazil, Gambia, Italia, Jepang, Kazakhstan, Meksiko, Mozambik, Belanda, Nigeria, Palau, Qatar, Kepulauan Solomon, Federasi Saint Kitts dan Nevis, Slovakia, Thailand, Turki, dan Vanuatu.
[1] https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7349687/di-world-water-forum-luhut-resmikan-sekretariat-gbfa