POJOK OPINI: INFRASTRUKTUR DAN PERUBAHAN PERILAKU, SIAPKAH MASYARAKAT DENGAN SISTEM MLFF?

MLFF adalah sistem transaksi di jalan tol yang membuat mobil tak perlu antre di gerbang. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
MLFF adalah sistem transaksi di jalan tol yang membuat mobil tak perlu antre di gerbang. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)

Sistem pembayaran tol non tunai nirsentuh atau dikenal juga dengan istilah Multilane free flow (MLFF) merupakan sistem terbaru yang masih dalam proses riset oleh pihak BUJT, PUPR, dan BPTJ[1]. Dan untuk pertama kalinya, pada 18 Desember 2023, dilakukan Uji coba MLFF yang dilaksanakan oleh PT Roatex Indonesia[2]. Meskipun masih banyak catatan teknis terkait uji coba yang dilakukan, nampaknya sistem ini perlu dikaji lebih jauh dari sisi perilaku sosial masyarakat.

Cara Kerja MLFF

Secara sederhana sistem pembayaran MLFF hampir sama dengan e-toll, yakni pembayaran secara non tunai atau cashless. Namun, yang membedakan sistem MLFF dengan sistem e-toll adalah pada cara pembayarannya, dimana dengan sistem MLFF pengemudi tidak perlu berhenti di pintu tol untuk melakukan transaksi.

MLFF mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Stellite System (GNSS) dimana pergerakan kendaraan saat melewati tol akan di deteksi dengan teknologi tersebut. Pengguna hanya perlu mengaktivasi aplikasi cantas sebelum memasuki jalan tol. Secara otomatis aplikasi akan mengkalkulasi tarif berdasarkan proses map matching (posisi keluar masuk tol) dan saldo akan terpotong otomatis[3]

Kesiapan Masyarakat dengan Aplikasi dan Infrastruktur MLFF

Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang gagap teknologi, jangan kan pemanfaatan aplikasi, pembayaran dengan sistem e-toll saja belum sepenuhnya lancar. Masih saja ditemui satu dua kendaraan yang kehabisan saldo atau bahkan tidak memiliki kartu e-toll. Selain itu, dengan sistem e-toll yang masih di jaga saja terkadang masih ada mobil yang mencoba menyerobot kendaraan di depannya dengan harapan bebas biaya toll. Tentu hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi para pemangku kepentingan manakala sistem MLFF hendak diberlakukan.

Infrastruktur dalam hal ini, memiliki peranan besar dalam proses penerimaan sistem baru maupun perubahan prilaku. Dalam bidang transportasi, cukup banyak contoh-contoh keberhasilan infrastruktur dan kebijakan transportasi dalam mengubah prilaku masyarakat, salah satunya; pembangunan halte busway yang memerlukan peron tersendiri mengharuskan masyarakat untuk naik dan turun di halte yang telah disediaakan (hal ini mengubah kebiasaan masyarakat naik dan turun di sembarang tempat). Barangkali penerapan MLFF dapat terlaksana dengan baik bilamana ada modifikasi baik pada tataran kebijakan maupun infrastruktur pendukungnya.

 

________________________________________________________________________________________________

[1] Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, dalam konferensi pers Selasa 17 Mei 2022

[2] https://economy.okezone.com/read/2023/12/17/320/2940205/3-fakta-uji-coba-bayar-tol-tanpa-henti-gagal

[3] https://kaltim.tribunnews.com/2023/03/23/digital-tol-ikn-nusantara-tanpa-antre-di-gerbang-tol-balikpapan-samarinda-kebagian


16 January 2024 |