Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen serius dalam melanjutkan proyek strategis pembangunan giant sea wall (tembok laut raksasa) di Jakarta, sebuah megaproyek yang bertujuan melindungi ibu kota dari ancaman banjir dan kenaikan permukaan air laut. Namun ada yang berbeda dari rencana awal nya, di era kepemimpinan Prabowo Subianto Rencana pembangunan giant sea wall di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto Giant Sea Wall ternyata memiliki cakupan yang jauh lebih ambisius dari sekadar melindungi Jakarta. Megaproyek infrastruktur ini direncanakan akan membentang sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, mulai dari Banten di bagian barat hingga Gresik di ujung timur[1].
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwasannya Pembangunan Giant Sea Wall saat ini masih dalam tahap kajian, namun demikian pembangunannya diharapkan dapat menggunakan skema KPBU. Adapun untuk tahap awal, yang diprioritaskan adalah wilayah Jakarta sampai dengan Cirebon. Dan nantinya proyek akan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)
Apa Tujuan Strategis Pembangunan Giant Sea Wall?
Berdasarkan rencana/kajian awal yang dilakukan, setidaknya ada lima tujuan yang akan dicapai dari Pembangunan ini yakni;
- Perlindungan wilayah pesisir dari ancaman banjir rob
- Mitigasi dampak perubahan iklim
- Pengembangan kawasan ekonomi baru
- Pengendalian abrasi pantai
- Adaptasi terhadap kenaikan permukaan air laut
Dengan adanya Pembangunan di sepanjang pesisir utara Jawa, setidaknya ada sekitar 100 juta penduduk diwilayah pesisir yang akan terdampak baik langsung maupun tidak langsung. Proyek ini tentu dapat menjadi penggerak ekonomi baru di wilayah pesisir Jawa[2].
Tantangan Pembangunan
Meski membawa sederet manfaat, implementasi tidaklah mudah. Beberapa tantangan yang perlu diatasi meliputi:
- Kompleksitas teknis konstruksi
- Kebutuhan pendanaan sangat besar
- Koordinasi lintas provinsi
- Dampak lingkungan
- Perpindahan penduduk
Kesimpulan
Giant sea wall era Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan transformasi besar dalam adaptasi Indonesia menghadapi perubahan iklim dan ancaman kelautan. Dengan pendekatan komprehensif dan skema kerjasama inovatif, proyek ini berpotensi menjadi solusi strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan ancaman banjir.
[1] https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/masih-dikaji-prabowo-minta-pendanaan-proyek-giant-sea-wall-pakai-skema-kpbu/ar-AA1uOZYt?ocid=BingNewsVerp
[2] https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/14/160000465/apa-itu-giant-sea-wall-yang-disebut-prabowo-lindungi-pulau-jawa-