Dalam acara Bisnis Indonesia Shipping and Logistic Forum 2024, yang diadakan di Jakarta pada Selasa 30 April 2024, Ketua umum Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Akbar Djohan menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang merencanakan pembangunan sebanyak 1200 pelabuhan di seluruh Indonesia. Adapun kebutuhan dana yang diperlukan untuk pembangunan pelabuhan-pelabuhan tersebut sekitar US$ 22 Miliar. Dengan anggaran pemerintah yang terbatas, Akbar menuturkan bahwa perlu adanya skema pembiayaan kreatif untuk mengurangi beban pemerintah dalam mengembangkan proyek tersebut[1] .
Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan berkolaborasi dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Selain itu, Pemerintah juga dapat memberikan sejumlah insentif seperti keringanan biaya dan lainnya.
Peran KPBU dalam pembangunan Pelabuhan bukanlah hal baru, sejauh ini beberapa pelabuhan di Indonesia tengah dikembangkan dengan skema KPBU, diantaranya Pelabuhan Anggrek, Pelabuhan Bau-bau, dan 12 pelabuhan lainnya yang tengah dipersiapkan oleh kemenhub untuk dikembangkan dengan skema KPBU yakni; Belang-Belang, Tahuna, Tobelo, Wanci, Serui, Kaimana, Pomako, Saumlaki, Dobo, Banggai, Labuan Bajo dan Namlea.
________________________________________________________________________________________________
[1] https://ekonomi.bisnis.com/read/20240501/98/1761981/ri-butuh-us22-miliar-bangun-1200-pelabuhan-begini-saran-alfi