“Three Bold Action” Gagasan Baru Pemerintah Untuk Percepatan KPBU

Foto: www.matain.id/article
Foto: www.matain.id/article

Jakarta, Pada seminar Nasional dengan tema Pembiayaan Kreatif pada Rabu 8 November lalu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyampaikan pentingnya dilakukan reformasi pada skema KPBU di lingkungan Kementerian PUPR[1]. Reformasi ini tentu diperlukan untuk meningkatkan porsi pelibatan swasta dalam Kerangka Pendanaan PUPR, menurunkan funding gap kebutuhan investasi infrastruktur, hingga untuk mencapai Target Infrastruktur Indonesia Emas 2045.

Adapun salah satu bentuk reformasi yang digagas yakni langkah Three Bold Action yakni;

  1. Fast Track KPBU

Dalam Fast Track KPBU bentuk transformasi yang dilakukan adalah percepatan durasi pelaksanaan tahap penyiapan KPBU yang mana semula 1,5 hingga 2 tahun menjadi 6 bulan. Tidak sampai disitu, pada tahap transaksi juga dilakukan percepatan yang mana sebelumnya memakan waktu 1 hingga 1,5 tahun menjadi 3 bulan saja

 

  1. Investment Under Certainty

Berdasarkan Libretext, yang dimaksud dengan Investment Under Certainty adalah menghitung NPV dengan suku bunga yang mempertimbangkan faktor-faktor risiko[2]. Mengingat setiap proyek memiliki keunikan tersendiri terhadap risiko yang melekat terhadap proyek tersebut, maka suku bunga pada tiap proyek pun menyesuaikan. Adapun langkah reformasi yang ditempuh pemerintah berdasarkan keterangan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna yakni; melakukan perluasan penjaminan proyek, implementasi inovasi dukungan, serta penyiapan pipeline hingga 100 proyek KPBU

 

  1. Integrated ESG Based PPP

Pertimbangan integrasi ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam pengembangan skema KPBU dapat menciptakan keterpaduan dan mempromosikan infrastruktur berkelanjutan sehingga manfaat yang dapat diberikan oleh proyek akan lebih luas

Dalam seminar, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku Ketua DPP Bidang II Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) Subakti Syukur juga mengemukakan bahwa tantangan terbesar mewujudkan target pembangunan saat ini adalah pada aspek pendanaan. Diharapkan dengan adanya 3 langkah reformasi KPBU pemerintah dapat menjaring lebih banyak minat swasta dalam creative financing infrastruktur

 

________________________________________________________________________________________________

[1] https://www.matain.id/article/10009/2023/1109/pemerintah-gagas-three-bold-actions-dalam-skema-kpbu-apa-itu.html

[2]https://socialsci.libretexts.org/Bookshelves/Economics/Introduction_to_Economic_Analysis/11%3A_Investment/11.03%3A_Investment_Under_Uncertainty

 


15 November 2023 |